Benteng Rotterdam, Jejak Sejarah Keren di Jantung Makassar!

Benteng Rotterdam, Jejak Sejarah Keren di Jantung Makassar!

Kamu pasti udah sering dengar soal keindahan alam Lembah Harau, kan? Tapi kali ini, kita jalan-jalannya beda! Kita melipir ke kota pesisir, Makassar, buat jelajahi sebuah benteng legendaris yang penuh cerita. Ya, inilah Benteng Rotterdam, saksi bisu kejayaan Kerajaan Gowa-Tallo dan kolonialisme yang berdiri gagah di tepi laut. Nggak cuma jadi spot foto yang aesthetich, benteng ini menyimpan sejarah panjang yang bakal bikin kamu melek budaya. Yuk, kita kupas tuntas guide-nya biar liburanmu ke sainthood berkesan!

Melangkah ke Masa Lalu: Sekilas tentang Benteng Rotterdam

Awalnya, benteng ini bernama Benteng Ujung Pandang, dibangun oleh Kerajaan Gowa-Tallo pada abad ke-17. Arsitekturnya khas Indonesia banget, berbentuk seperti penyu yang mau merangkak ke laut. Filosofinya, kerajaan itu kuat di darat dan di laut, persis seperti penyu! Namun, setelah Belanda berhasil menguasai wilayah ini, mereka mengambil alih benteng dan merombak total arsitekturnya menjadi gaya Eropa dengan tembok batu bata yang tebal. Mereka lalu menamainya ‘Fort Rotterdam’ sebagai bentuk penghormatan kepada kota kelahiran Jenderal Cornelis Speelman, sang penakluk.

Sekarang, benteng ini berfungsi sebagai pusat pelestarian budaya. Kamu bisa melihat langsung bekas ruang tahanan Pangeran Diponegoro saat diasingkan, lho! Suasana masa lalu benar-benar terasa menyelimuti setiap sudutnya.

Rencanakan Kedatanganmu: Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Sebelum meluncur, catat dulu info praktisnya biar nggak nyasar.

Alamat Lengkap:
Jalan Ujung Pandang No.1, Kelurahan Bulogading, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Lokasinya sangat strategis, berdekatan dengan Pantai Losari, jadi mudah banget diakses.

Jam Operasional:
Benteng ini umumnya buka setiap hari dari pukul 08.00 sampai 17.00 WITA. Tips nih, selalu cek info terbaru di media sosial mereka atau website resmi karena jam buka bisa berubah tergantung kebijakan pengelola.

Harga Tiket Masuk:
Ini nih yang bikin senang, harganya ramah di kantong!

  • Tiket Masuk Kawasan Benteng (umum): Sekitar Rp 5.000. Bahkan, seringkali kamu bisa masuk ke area luar benteng tanpa membayar tiket sama sekali!
  • Museum La Galigo (dewasa): ± Rp 5.000. Museum ini wajib kamu kunjungi buat mengenal sejarah dan kebudayaan Sulawesi Selatan lebih dalam.
  • Museum La Galigo (anak-anak): ± Rp 3.000.
  • Wisatawan Mancanegara: Rp 10.000 (khusus untuk masuk museum).

Catatan penting: Biasanya, kamu bisa menjelajahi pelataran benteng secara gratis. Namun, kamu harus membayar tiket ketika masuk ke dalam Museum La Galigo atau ruang-ruang pameran khusus lainnya.

Nginep Murah Meriah di Sekitar Benteng

Buat kamu yang pengin hemat dan praktis, ada beberapa rekomendasi penginapan budget yang lokasinya super dekat.

  • Whiz Prime Hotel Hasanuddin Makassar: Hotel ini adalah pilihan top! Harganya mulai dari ~ USD 14–15 per malam. Yang paling mantap, lokasinya cuma sekitar 7 menit jalan kaki ke Benteng Rotterdam. Nggak perlu repot cari taksi!
  • Cari Hotel Lain di Sekitar Sini: Kamu juga bisa menjelajahi platform reservasi seperti Traveloka atau Tiket.com untuk mencari hotel-hotel lain di sekitar Jalan Ujung Pandang atau Kelurahan Bulogading. Dengan menginap di sini, kamu bisa dengan mudah jalan kaki ke benteng dan juga menjelajahi area kuliner sekitarnya.

Pesta Kuliner di Kota Makassar

Makassar terkenal dengan kulinernya yang menggugah selera. Dan beruntungnya, banyak spot kuliner murah meriah yang ada di sekitar benteng dan pusat kota.

  • Konro Karebosi: Ini adalah hidangan wajib coba! Konro adalah sop iga sapi dengan kuah khas yang rempahnya nendang banget. Kamu bisa menemukan warung Konro Karebosi yang legendaris dengan berjalan kaki dari banyak hotel di pusat kota, termasuk Whiz Prime.
  • Seafood Segar di Rumah Makan Nelayan: Kalau kamu penggemar seafood, tempat ini jawabannya. Hidangan sederhana dengan cita rasa luar biasa. Cobalah ikan bakar, kepiting saus padang, atau sayur laut yang segar. Tempatnya juga dekat dengan kawasan hotel-hotel pusat kota.
  • Kuliner Lokal Lainnya: Jangan lupa untuk berburu Coto Makassar (sapi dengan kuah kental), Mie Titi (mi kuning tipis dengan kuah kental), dan Pallubasa (sejenis Coto tapi dengan isian yang berbeda). Kamu bisa menemukan semuanya di warung-warung sekitar kota tua Makassar.

Gimana Cara Ke Sana? Simak Akses & Rutenya!

Nah, buat yang bingung gimana cara mencapainya, tenang aja, aksesnya gampang banget.

  • Dari Bandara Sultan Hasanuddin: Ini adalah pintu masuk utama ke Makassar. Dari bandara, kamu bisa naik taksi bandara atau transportasi online (seperti Gojek/Grab). Perjalanan menuju pusat kota / Benteng Rotterdam memakan waktu sekitar 30–40 menit, tergantung lalu lintas.
  • Dari Pelabuhan/Dermaga: Jika kamu datang dari pelabuhan, jarak ke pusat kota dan benteng cukup dekat. Kamu bisa menggunakan transportasi lokal atau bahkan jalan kaki tergantung dari dermaga mana kamu berangkat.
  • Naik Angkutan Kota (Pete-pete): Pengalaman yang lebih lokal adalah naik ‘pete-pete’. Ada banyak rute yang melewati Jalan Ujung Pandang dan kawasan benteng. Pete-pete ini biasanya berangkat dari pasar utama atau terminal lokal. Tanya saja pada warga sekitar, mereka dengan senang hati akan membantumu.

Jadi, sudah siap menjelajahi Benteng Rotterdam? Siapkan kamera, rasa ingin tahu, dan pastikan perut kosong untuk menikmati semua kuliner lezatnya. Selamat berpetualang di kota daeng!

Kangroki.com menghadirkan inspirasi perjalanan, kuliner, seni budaya, dan kisah spiritual dari seluruh Nusantara. Jelajahi Indonesia dengan sudut pandang baru!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like
Lembah Harau: Lukisan Alam di Jantung Sumatera Barat

Lembah Harau: Lukisan Alam di Jantung Sumatera Barat

Pulau Derawan Kalimantan Timur: Surga Tropis dengan Kehangatan yang Nyata

Pulau Derawan Kalimantan Timur: Surga Tropis dengan Kehangatan yang Nyata

Eksotisme Tebing Breksi Yogyakarta: Dari Tambang Batu Menjadi Panggung Alam dan Seni

Eksotisme Tebing Breksi Yogyakarta: Dari Tambang Batu Menjadi Panggung Alam dan Seni

Puncak Sosok Bantul: Destinasi Sunset Kekinian di Jogja yang Wajib Dikunjungi

Puncak Sosok Bantul: Destinasi Sunset Kekinian di Jogja yang Wajib Dikunjungi

Bukit Jamur Ciwidey: Alam Aesthetic Seperti Dunia Dongeng

Bukit Jamur Ciwidey: Alam Aesthetic Seperti Dunia Dongeng

Seru Abis! Citumang Body Rafting: Petualangan Anti-Mainstream dari Jakarta & Bandung

Seru Abis! Citumang Body Rafting: Petualangan Anti-Mainstream dari Jakarta & Bandung