Gunung Padang di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, adalah situs megalitikum terbesar di Asia Tenggara sekaligus salah satu peninggalan prasejarah tertua di dunia. Struktur punden berundaknya yang terdiri dari balok-balok batu andesit tersusun rapi menjadi bukti peradaban manusia purba yang canggih. Situs ini diklaim berusia 10.000 tahun, lebih tua dari Piramida Giza di Mesir dan Machu Picchu di Peru . Berikut ulasan lengkapnya, termasuk rute perjalanan dari Jakarta dan Bandung.
Sejarah dan Signifikansi
Gunung Padang pertama kali dilaporkan oleh arkeolog Belanda N.J. Krom pada 1914, tetapi penelitian intensif dimulai pada 1979 setelah ditemukannya artefak purba oleh warga setempat . Strukturnya terdiri dari lima teras dengan luas total 291.800 m², dibangun di atas bukit setinggi 885-895 mdpl . Penelitian georadar mengungkap lapisan bawah tanah yang diperkirakan berusia 9.500–28.000 tahun, menjadikannya situs tertua di Indonesia . Fungsi utamanya diduga sebagai tempat pemujaan atau ritual spiritual masyarakat megalitikum .
Daya Tarik Utama
Struktur Batu Megalitikum: Susunan batu andesit berbentuk pentagonal (lima sudut) dengan pola terasering yang mencerminkan filosofi angka “5” sakral dalam budaya Sunda kuno .
Pemandangan Alam: Dari puncak, pengunjung bisa melihat panorama Gunung Gede-Pangrango, lembah hijau, dan perkebunan teh .
Misteri dan Spiritualitas: Suara musik karinding (alat musik bambu) yang sering terdengar di malam hari, serta mitos tentang energi mistis di sekitar batu-batu purba .
Sumur Kahuripan: Sumur alami di kaki bukit yang diyakini memiliki air berkhasiat awet muda .
Rute Perjalanan
1. Dari Jakarta via Sukabumi
Jalur Tol:
Jakarta → Tol Jagorawi → Exit Tol Parung Kuda (Sukabumi) → Jalan Lingkar Selatan Sukabumi → Kecamatan Cireunghas → Desa Karyamukti.
Catatan: Jalan di Cireunghas rusak dan minim penerangan, hindari berkendara malam .
Transportasi Umum:
Naik kereta Pangrango dari Stasiun Bogor ke Sukabumi → Transit ke KA Siliwangi menuju Stasiun Lampegan → Lanjutkan dengan ojek (7 km, Rp25.000) .
2. Dari Jakarta via Puncak
Jalur Alternatif:
Jakarta → Tol Jagorawi → Ciawi → Puncak Pass → Cianjur Kota → Desa Karyamukti.
Durasi: 2-3 jam dengan mobil pribadi .
Angkutan Umum:
Bus Jakarta-Cianjur (Terminal Baranangsiang Bogor) → Angkot ke Warungkondang → Ojek ke Gunung Padang (Rp50.000) .
3. Dari Bandung
Jalur Tol:
Bandung → Tol Pasteur → Tol Padaleunyi → Padalarang → Cianjur → Gunung Padang (1-2 jam) .
Transportasi Umum:
Kereta Bandung-Cianjur (KA Lokal) → Angkot ke Desa Karyamukti atau sewa mobil langsung (Rp500.000/hari) .
Tips Berkunjung
Persiapan Fisik: Medan menanjak dengan 468 anak tangga batu. Gunakan sepatu trekking dan bawa air minum .
Waktu Terbaik: Kunjungi pagi hari (06.00-09.00) untuk menghindari kabut dan cuaca panas .
Tiket Masuk: Rp2.000 (lokal) / Rp5.000 (asing). Parkir motor Rp5.000, mobil Rp10.000 .
Pemandu Lokal: Sewa guide (Rp20.000–Rp50.000) untuk penjelasan detail sejarah situs .
Hindari Vandalisme: Dilarang memindahkan batu atau mencorat-coret situs .
Fasilitas dan Akomodasi
Penginapan: Homestay di Desa Karyamukti (Rp150.000–Rp300.000/malam) atau hotel di Cianjur Kota .
Kuliner: Warung lokal menyediakan makanan Sunda seperti nasi liwet dan soto mie .
Gunung Padang bukan sekadar situs arkeologi, tetapi juga simbol peradaban Nusantara yang penuh teka-teki. Perjalanan ke sini menawarkan kombinasi petualangan, edukasi, dan ketenangan spiritual. Dengan rute yang jelas dan persiapan matang, eksplorasi ke “Piramida Jawa” ini akan menjadi pengalaman tak terlupakan.
Saya adalah kreator konten dan pegiat wisata alam yang mengangkat keindahan Indonesia lewat kangroki.com. Lewat cerita perjalanan, kuliner lokal, dan tradisi budaya, saya mengajak pembaca menjelajah alam sambil mengenal kekayaan rasa dan nilai-nilai Nusantara. Setiap eksplorasi adalah cara membangun koneksi yang mendalam dengan alam dan budaya Indonesia.